”Dalam masa yang terus berkembang, generasi muda diimbau berpikir kritis, bertindak aktif serta kreatif dalam menyalurkan minat dan bakat. Banyak wadah yang dapat menyalurkan minat dan bakat tersebut, Y Project adalah salah satunya.”
Dentuman musik menggema di seluruh penjuru venue memanggil penonton untuk berkumpul di depan panggung. Alunan musik soul dan jazz yang dibawakan oleh Teza Sumendra dan Radhini, nostalgia hit awal 2000-an yang dinyanyikan Yovie & Nuno, hingga musik beraliran EDM dari DJ Dipha Barus membuat malam semarak dengan pemandu acara Skinnyindonesian24 (Jovial & Andovi da Lopez). Semarak malam itu menandai selebrasi generasi muda yang kritis, peduli, dan kreatif.
Y Project, nama yang mungkin terdengar asing di telinga kebanyakan orang sebagai nama sebuah pentas seni sekolah. Di balik nama yang tidak biasa, terdapat makna penting yang menjadi fondasi acara ini. Y, yang dilafalkan whydalam bahasa Inggris dan memiliki makna ”mengapa”, menunjukkan keinginan untuk membangun sebuah generasi muda yang kritis dan aktif.
Y Project ingin mengembangkan keingintahuan anak-anak muda agar terdorong secara pribadi terjun ke bidang yang menjadi minat mereka. ”Ibarat mangkok, Y Project mewadahi kreativitas anak muda agar tiap-tiap anak memiliki kesempatan dalam menyalurkan minat dan bakat mereka,” ujar salah seorang panitia.
Tumbuh dan belajar.
Namun, tak ada kata mudah untuk membuat acara besar. Perjuangan dimulai dari perekrutan panitia yang cukup ketat, OSIS SMA Regina Pacis Bogor menggaet 454 murid untuk bergabung. Kepanitiaan terbagi dalam tiga bidang. Pertama, divisi-divisi yang berhubungan dengan pendanaan, pencarian sponsor, administrasi, dan urusan pra-acara. Kedua, divisi yang bertugas secara langsung di lapangan, seperti publikasi, acara, keamanan, perlengkapan, dan dokumentasi. Ketiga, fokus pada rangkaian acara pekan lomba.
Perencanaan empat bulan diwarnai berbagai suka dan duka serta kendala-kendala yang menuntut 454 panitia memberikan usaha terbaik. Mulai dari masalah kecil seperti koordinasi panitia hingga ancaman gagalnya acara, panitia terus mencari solusi. Pencarian dana yang tidak sedikit dalam masa-masa krisis keuangan merupakan salah satu tantangan.
Gelar ”Pensi Terbaik Se-Jawa Barat” dapat diraih Y Project berkat kerja keras dan keberagaman keahlian setiap panitia. Hal ini merupakan aset berharga SMA Regina Pacis Bogor dan menjadi kunci keberhasilan rangkaian acara beraneka ragam aspek. Sesuai tujuannya, Y Project juga jadi wadah bagi panitia untuk menyalurkan bakat dan kemampuan mereka di bidang yang sesuai.
Tak hanya itu yang didapatkan panitia. Setelah berbulan-bulan bekerja sama, terjalin hubungan persaudaraan dan kekeluargaan yang lebih erat. Ketika terdapat permasalahan, tak ada yang berpikir dua kali untuk mengulurkan tangan dan membantu satu sama lain walaupun berbeda kepentingan. Perbedaan tak menjadi penghalang, tetapi menjadi pemersatu yang senantiasa melengkapi. Pertemanan dan koneksi pun tercipta di antara sekolah-sekolah peserta sehingga hubungan baik dengan sekolah dari sejumlah wilayah dapat terjalin dengan baik.
Generasi muda butuh banyak wadah untuk menyalurkan segala minat dan bakat mereka, menghargai segala perbedaan mereka, mengembangkan kreativitas mereka, dan membangkitkan pemikiran kritis mereka. Y Project telah melewati segala batasan, melampaui segala ekspektasi, menjadi wadah untuk generasi muda berkembang. *TIM SMA REGINA PACIS BOGOR (MADE PRAMESTI W, ELISABETH TANIA,BENEDICTO ANGGITA PS, FIDELIS SHENTONO, JASMINE UMI S, MG NESYA NA)
Sumber : Kompas Muda, 4 Desember 2015 (hal 35)