Langkah-langkah alumni untuk menyegarkan kembali aktivitas Kelompok Ilmiah Remaja SMARP mudah-mudahan berbuah positif. Melalui strukturisasi organisasi, KIR SMARP berhasil ‘rebranding’ dan meningkatkan jumlah anggotanya dari tadinya hanya 5 orang, kini menjadi 52 orang. Hearing Alumni 14 April 2019 lalu sepertinya berhasil menjaring minat siswa utk merespon tantangan penelitian. Senyum manis Wida Winarno 85, Budi G. Sadikin 83, Linda Gumeulis 83, Tjandra Wibowo 85, Agataparadiso Lie Gin Hock 83, Sri Ismawati 83 dan Radinal Mufti 83 berhasil membuat siswa dan guru-guru menyimak acara sampai akhir, 5 Mei 2019. Saya dan kawan-kawan benar-benar menikmati momen memaparkan tantangan-tantangan kekinian kepada para siswa dan guru-guru pembimbing tersebut.
Siswa-siswi yang tertarik dengan topik dari alumni tertentu, pada sesi akhir dikumpulkan ‘ngariung’ dengan sang alumni. Tiap alumni kebetulan sama-sama kebagian 4-5 siswa. Sebelum bubar, siswa diminta endapkan dan renungkan. Dalam beberapa hari ditantang ajukan usulan penelitian spesifik. Alhasil terjaring 14 proposal penelitian, diajukan oleh 24 siswa, terdiri 11 cewek dan 13 cowok. Proposal itu saya review dan poles atas bawah. Dari situ, 5 judul diajukan ke ajang Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia 2019 (Kemdikbud), 6 judul ke Lomba Karya Ilmiah Remaja 2019 (LIPI) dan 3 judul ke National Young Inventors Award 2019 (LIPI).
Topik-topik usulan siswa banyak yang mengejutkan guru dan alumninya. Banyak bakat terpendam. Dari ide kajian kebijakan pemblokiran situs pornografi sampai kajian bahaya yg mengintip di balik tumbuhnya cashless society di tanah air. Dari ide membuat mesin ekstraktor herbal portabel berbasis mikrokontroler sampai ide membangun aplikasi android utk merayu org depresi yg mau bunuh diri, juga utk membantu terapi autisme melalui aplikasi games di gadget.
Scope alumni yang hadir di hearing nggak cukup mengcover bidang-bidang tersebut, sehingga extended call dilakukan. Lalu didapat kesediaan Yuniar Mukhlis 83 – psikolog praktisi pendidikan khusus penyandang autisme, Yanti Chiqi Oedoyo 83 – psikolog konselor depresi dan bunuh diri, Wenny Diah Rusanti 93 – praktisi produsen produk herbal dan Hadi Hendrawan 03 – praktisi sekuriti jaringan komputer.
Pekan lalu, kabar gembira pertama telah diterima. Lima proposal penelitian yang diajukan ke Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia Kemdikbud (deadline 22 April 2019 lalu), lima-limanya dinyatakan lolos memasuki babak penelitian selanjutnya dan harus selesai pada Agustus 2019 untuk menghadapi babak final penjurian. Mudah-mudahan kabar gembira berikutnya segera menyusul terkait nasib proposal-proposal yg lain.
Proposal-proposal karya para siswa di atas didokumentasikan dalam bentuk buku. Dilihat-lihat, topik-topik yg menarik ini bisa nggak maen-maen dampaknya jika para siswa dibimbing dan diberdayakan secara benar. Saya berencana untuk mengunggah sinopsis penelitian-penelitian para siswa SMA RP tersebut per minggu 1 judul di grup ini. Mudah-mudahan bermanfaat dan menghibur.
Sumber: Facebook