Sementara Nikolas Wijaya sebagai Guru Agama berbagi pengalaman mengenai aplikasi yang memungkinkan murid boleh bertanya dulu dan nanti pada saat pertemuan dibahas bersama. Kendala teknis dalam penggunaan internet di rumah juga turut disampaikan kepada Mendikbud dan Ibu Retno selaku Kepala SMA menyampaikan solusi jika ada kendala internet baik internet nya bermasalah maupun jika ada pemadaman listrik dapat ijin belajar di sekolah di tempat tertentu dengan protokol kesehatan yang harus diterapkan. Mendikbud mengapresiasi tentang keberagaman cara-cara Guru mengajar dengan menggunakan berbagai aplikasi yang bahkan kreativitas itu dapat diteruskan jika sekolah sudah normal, tidak PJJ lagi.
Ibu Suprapti Eka Dyah Arum sebagai Guru Kesenian menyampaikan hal mengenai kendala pengajaran Kesenian khususnya Seni Tari. Untuk pelajaran seperti ini sangat memerlukan interaksi tatap muka dimana dalam situasi PJJ seperti saat ini Guru tidak bisa menyelaraskan pengajarannya dengan maksimal yang membuat Guru terpaksa “menurunkan” standar mutu pengajarannya. Mendikbud memahami situasi standar pencapaian yang dialami bahkan seluruh Guru mata pelajaran lain juga mengalami kendala yang sama. Mendikbud menjanjikan untuk melakukan penyederhanaan standar pencapaian ini yang akan diumumkan dalam waktu dekat.
Akhirnya acara dialog dan diskusi ini menjadi penanda berakhirnya acara kunjungan dinas ke SMA Regina Pacis Bogor karena Mendikbud harus melanjutkan jadwal kunjungan ke sekolah berikutnya. Sebelum keluar Sekolah, Mendikbud bersama Walikota berkenan membawa tas kain cantik dengan desain warna-warni kreasi siswa SMA Regina Pacis Bogor.
Terimakasih Pak Mendikbud, Nadiem Makarim dan Pak Walikota, Bima Arya atas kunjungannya ke Sekolah kami! (ka)