SMA Regina Pacis Bogor keluar sebagai juara Honda Develomental Basketball League (DBL) West Java Series-South Region 2019 dengan menumbangkan tuan rumah SMAN 2 Bandung dengan skor akhir 76:70 sekaligus memastikan menjadi tim terbaik di Jawa Barat.
Pertandingan sengit terjadi antar kedua tim, bahkan tim basket putra SMAN 2 Bandung pada kuater pertama dan kedua berhasil memimpin pertandingan, namun berhasil dibalas oleh SMA Regina Pacis Bogor pada kuarter ke tiga dan keempat.
Gor Pajajaran Bandung menjadi saksi, bagaimana kemeriahan laga final. Sorak sorai pendukung sejak awal pertandingan menambah energi tersendiri bagi para tim.
Ambisi kemenangan harus diredam oleh pendukung tim tuan rumah SMAN 2 Bandung dan harus pulang dengan rasa kecewa karena kekalahan tim jagoannya.
Ditemui usai pertandingan, Kapten Tim Basket Putra SMA Regina Pacis Bogor, Vincent Ivandrew Pelafu,17, sangat bersyukur atas kemenang timnya pada laga final ini.
“Bersyukur banget, ingat perjuangan kami sebelumnya, membangun kerja sama tim, kami saling percaya satu sama lain,” katanya di lokasi.
Vincent mengakui tim tuan rumah cukup kuat namun timnya jauh lebih percaya diri untuk meraih trofi juara. “Lawan cukup kuat, dan awal pertandingan sempat deg-degan. Dan tetap semangat untuk tim SMAN 2 Bandung kalian keren,” ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Pelatih Tim Basket SMA Regina Pacis Bogor, Fajar Maulana Riztian,24, merasa sangat bangga atas kemenangan anak asuhnya.
“Perasaan sangat senang dan bangga, terutama mereka bermain secara maksimal, mereka bermain di level mereka. Mereka melakukan yang terbaik. Meski di awal pertandingan hari ini, anak-anak hilang fokus, tapi mereka akhirnya bisa fokus lagi pada kuarter ketiga dan empat bisa sesuai strategi dan mereka mampu,” terangnya.
Fajar menambahkan, bahwa untuk membangkitkan semangat dan kefokusan anak didiknya dengan mengingatkan perjuangan.
“Saya ingatkan, untuk bermain lebih fokus dan bagaimana perjuangan mereka. Awal pertandingan kurang bagus, tapi kuarter 3 dan 4 mereka bermain dengan sangat baik.
Kalau melihat mereka memang layak menjadi champion, mereka sudah sangat bekerja keras,” ujarnya.
Meski timnya tidak berhasil menjadi pemenang, Pelatih Tim Basket SMAN 2 Bandung, Yudhistira Suparman,31, mengaku bahwa anak didiknya sudah bermain dengan maksimal, dan sempat ada yang cedera.
“Good game, tapi memang Tuhan berkata lain, mungkin Regina Pacis lebih siap baik secara teknik dan mental, buat kami pelajaran yang baik. Anak-anak sudah berusaha dengan maksimal,” paparnya.
Yudhistira mengatakan bahwa timnya kehilangan fokus pada kuarter kedua,
“Kita lose di kuarter dua. Saat kita lagi leading kehilangan fokus tim, kehilangan ritme, dan menemukan momentum kembali saat kuater akhir dan sudah terlambat,” paparnya.
Yudhistira juga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pendukung, SMAN 2 Bandung dan juga masyarakat Bandung.
“Pertama, kami meminta maaf tidak bisa mempertahankan trofi DBL tetap di Kota Bandung. Dan ini menjadi pelajaran serta PR (pekerjaan rumah) bersama bagi pelatih Kota Bandung khususnya untuk lebih bekerja keras melatih anak-anak,” paparnya.
Apresiasi untuk tim tuan rumah SMAN 2 Bandung datang dari Perwakilan Honda DBL, Donny Rahardian. Meski kalah tapi mampu bersikap sportif dan memberikan bunga bagi pemenang. “Good game good atmoster, semua baik, dan salut kepada SMAN 2 Bandung meskipun kalah mereka tetap apresiasi dengan memberi bunga.
Pertandingan hanya 40 menit selebihnya sebagai sahabat. Jangan lama-lama bersedih, perbaiki apa yang kurang,” ujarnya.
Donny juga menuturkan, bagi tim yang menang untuk tidak berpuas diri.
“Kemenangan tim basket putra Bogor ini pertama kali, itu bisa tercapai karena mereka punya hati dan kerja keras, membuktikan bahwa mereka mampu. Namun,
jangan berpuas diri, mereka harus menyiapkan untuk mempertahankan tahun depan,” pungkasnya.
Sumber: jabarekspres.com