Perjalanan pembelajaran berdasarkan kelas multiple intelligences di SMP memberikan aneka pengalaman baik bagi siswa maupun guru. Salah satu sharing Juan 8 F menarik untuk disimak :” Well, sejujurnya saat saya membaca daftar hadir bahwa saya masuk kelas 8 F yang berisi anak-anak aktif dan bagaikan petasan renceng alias ga bisa diem, saya ga ‘pede’ bisa bertahan hidup di kelas ini. Menurut saya kelas 8 F adalah 180 derajat berbeda dengan saya, karena saya pendiam dan alim. Sedangkan 8 F yaaa….. ributlah, suka jalan-jalan lah… sampai suatu saat saya tidak tahan dan lapor Kepala SMP yang juga guru matematika untuk pindah kelas. Kemudian Bu Retno menyampaikan bahwa jika saya bisa beradaptasi dengan keadaan kelas yang sedemikian rupa berarti saya anak hebat. Itulah motivasi pertama yang saya dapatkan di kelas 8 F ini, makasih motivasinya ya Bu…saya berterimakasih kepada Bu Retno, orangtua saya dan semua orang lainnya dibalik perjuangan saya bertahan di kelas 8F. Saya merasakan bisa kerjasama di kelas 8F dan kelas ini juga mempunyai selera humor yang tinggi haa haa….”. Ungkapan polos seorang anak remaja atas perubahan baru di kelasnya.
Ungkapan Juan ini akan bisa dipahami ketika membaca catatan Dr. Edy Suhardono, M.Psi mengenai kelas empirik/aktif/pragmatik yaitu kelas yang selalu sibuk dengan beberapa kegiatan atau tujuan yang dikejar pada suatu waktu. Mereka adalah para sensor/perasa namun sedikit saja perhatian terhadap perasaan orang lain. Mereka cenderung lebih beorientasi pada prestasi dan tidak menyukai aturan birokrasi. Mereka bisa menjadi ‘pekerja-aholics’ yang kadang merugikan hubungan pribadi. Mereka menyukai tantangan, dan mudah bosan dengan apapun kecuali dinamis, dimana hubungan pun selalu berubah ‘trial & error’ adalah cara mereka berfungsi secara terbaik. Mereka menerima kegagalan sebagai proses belajar yang normal dan sangat berorientasi tujuan.
Masih ada sharing dari beberapa siswa dan guru, kita tunggu berita berikutnya…….Bravo SMP Regina Pacis…..dengan kelas MI- nya…!! (MRA).