Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) SMA Regina Pacis Ikut Membantu Mengurangi Kelangkaan Hand Sanitizer

Berawal dari keresahan melihat kelangkaan hand sanitizer di awal awal pandemi Covid 19 merebak, dua pelajar SMA Regina Pacis Bogor ini berinisiatif melakukan penelitian untuk bisa membuat hand sanitizer yang memenuhi standar membunuh virus dan bakteri.

Jonathan Sebastian Winata, yang akrab dipanggil Jojo bersama temannya Jessica Laura, memulai penelitian pada bulan April 2020. Mereka berdua masuk di dalam Kelompok Ilmiah Remaja ((KIR) SMA RP , yang sejak tahun 1980 sudah banyak menelurkan peneliti peneliti muda.

“Waktu itu hand sanitizer susah didapat, karena permintaan besar dan juga beredar issue ditimbun pihak pihak yang tidak bertanggung jawab. Kami sebagai peneliti muda terpanggil untuk membantu mengurangi kelangkaan alat pembersih ini,” ucap Jojo.

Di bawah bimbingan Ibu Silvia, guru kimia, penelitian dilakukan di Lab Kimia sekolah. “Waktu itu kami sudah belajar dari rumah, walaupun ada rasa khawatir tertular corona kami tetap datang ke sekolah melakukan penelitian dengan memakai alat pengamanan yang memadai. Hazmat, goggle, masker wajah dan penutup kepala, pokoknya komplit, ” kata Jojo sambil tertawa.

Setelah 3 bulan penelitian dan merasa hasil penelitian sudah cukup, bulan Juli 2020 mereka memutuskan untuk memulai memproduksi hand sanitizer. Dibantu teman teman KIR, proses produksi dilakukan di laboratorium sekolah.

” Awalnya kami membuat 2 varian, yang cair dan berbentuk Gel. Tapi kami lebih fokus ke yang cair karena dari penelitan kami, lebih efektif dan lebih cepat membunuh kuman,” lanjutnya.

Dengan bahan dasar alkohol 96 % dan bahan aditif lainnya, juga ditambahkan minyak atsiri daun sirih merah(piper ornatum), untuk memberi aroma dan menambah daya bunuh kuman.

Selain lewat keluarga, teman teman dan lingkungan terdekat, hasil karya mereka juga ditawarkan ke perusahan perusahaan dan kantor dengan membuat proposal.

Hand sanitizer buatan anak anak SMA Regina Pacis ini sudah mendapatkan sertifikasi dari Komite Akreditasi Nasional (KAN), yang dikeluarkan oleh PT Embriotekindo di bulan November.

“Sampai Desember ini, kami sudah menjual 1800 botol handsanitizer cair ukuran 60 ml, dan 400 botol besar ukuran 1 liter. Kami menjualnya dengan harga terjangkau, Rp.10 ribu untuk botol kecil dan Rp. 100 ribu rupiah untuk ukuran 1 liter, ” lanjut Jojo.

Sumber: Bogordaily.net