Cara Pandang Baru Terhadap Sampah

Para Guru Sekolah Regina Pacis berdiskusi tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL), pada tanggal, 1 Agustus 2019 di Sekolah Regina Pacis. Para guru menyadari perlu adanya tema, atau fokus perhatian sebagai wadah untuk mengimplementasikan nilai-nilai inti (core values). Tema itu dibutuhkan karena, kenyataannya lingkungan sekolah belum sedemikian bersih dan hijau, Kota Bogor juga sedang menggalakkan pengurangan sampah plastik dengan Peraturan Walikota Bogor No.61 Tahun 2018, dan dunia kita menangis karena lingkungan hidup yang banyak tercemar, kurang dipedulikan.

Tema tersebut juga bertujuan untuk mengubah sikap boros, yaitu tidak bisa membedakan mana yang diperlukan dan yang tidak. Konsumtif, yaitu tidak hemat karena menggunakan barang sekali pakai saja. Tidak peduli, yaitu, tidak memperhatikan dampak dari lingkungan sekitar yang dikotori. Terakhir adalah mewujudkan sikap cinta bumi secara nyata.

Tema tersebut akan dijabarkan ke dalam pengajaran di tahun ajaran 2019/2020 (Recis Clean and Green), tahun ajaran 2020/2021 (Recis Harmoni), dan seterusnya. Dengan tema atau fokus perhatian ini sekolah berharap implementasi CHIPS semakin gereget. Selain itu kita juga berharap, dengan program ini lingkungan kita menjadi lebih bersih, hijau dan sehat sehingga semakin nyaman bagi kita para warganya.

Tema tersebut memiliki indikator sebagai berikut; lingkungan sekolah menjadi semakin bersih, hijau dan sehat. Begitu juga kelas-kelas, lorong-lorong, halaman di Regina Pacis semakin bersih, hijau dan indah.

Tema tersebut juga memiliki para pelaksana yang diantaranya adalah semua warga keluarga besar sekolah Regina Pacis Bogor dengan dibantu oleh bapak atau ibu guru yang terus menerus memotivasi peserta didik.

Tindakan konkrit yang dapat dilakukan oleh setiap warga Regina Pacis Bogor adalah:

  1. Membawa kotak dan alat (sendok, sumpit, sedotan) makan dan botol sendiri,
  2. Membiasakan diri untuk jajan di kantin dan di luar sekolah – di sore hari dengan tempat makan atau botol minum sendiri,
  3. Membiasakan diri menaruh sampah di tempatnya,
  4. Menghemat pemakaian listrik, air, kertas, dan tisu,
  5. Mengadakan seminar atau sosialisasi ttg hal ini,
  6. Setiap unit menentukan kegiatan pilihan tambahan

Sekolah juga memiliki konsekuensi jika para warga tidak melakukannya. Evaluasi tersebut akan dilakukan setiap 3 atau beberapa bulan sekali. (int)