Lenfa (si juara catur yg bercita-cita menjadi insinyur teknik kimia dan otomatisasi) dan Faustina (si juara taekwondo yg bercita2 jadi programmer) berhasil mengembangkan alat rumah tangga pengekstrak herbal kualitas tinggi, Sabtu, 3 Agustus 2019. Selama 3,5 bulan dibimbing, mereka mulai merancang, bertemu pakar ekstraksi di Seameo Biotrop, melakukan pemilihan material dan komponen di Glodok dan toko online, fabrikasi di bengkel bubut Laladon dan bengkel las Tajur, hingga perakitan dan pengujian di sekolah.
Nano Extractor adalah nama yang diberikan kepada alat yang telah dirancang sebagai alat rumah tangga untuk mengekstrak minyak esensial dari tanaman-tanaman herbal berkhasiat, agar minyak tersebut dapat dimanfaatkan untuk keperluan keluarga dan rumah tangga. Alat ini dapat melakukan proses ekstraksi yang berstandar industri (Food Grade dan GMP) namun dalam skala rumah tangga dengan volume produksi yang kecil.
Prinsip dasar kerja Nano Extractor adalah destilasi. Namun langkah peningkatan kualitas terhadap proses destilasi klasik, kami lakukan dengan menerapkan teknologi penggetar ultrasonik dan ekstraksi dalam ruang vakum. Tujuannya adalah untuk menurunkan titik volatil zat aktif dalam minyak esensial, sehingga didapat kualitas kemurnian output yang lebih baik dengan nilai rendemen yang lebih tinggi, pada tingkat konsumsi energi yang lebih rendah.
Listrik dipilih sebagai satu-satunya sumber energi bagi alat ini. Sebagai alat rumah tangga, interaksi dengan pengguna kami rancang agar alat dapat mudah dioperasikan dan dirawat tanpa membutuhkan keterampilan sekelas teknisi. Untuk itu pengendalian dengan mikrokontroler Arduino kami terapkan untuk memilih sekuen dan variabel sub-proses yang optimal bagi sejumlah bahan herbal.
Akses pengguna terhadap pemilihan variabel kendali di atas dilakukan melalui keypad dan layar LCD mini yang terpasang pada salah satu dinding alat. Untuk meningkatkan kontak antara pengguna dan alat selama proses berlangsung di dalam rumah, Nano Extractor dilengkapi dengan aplikasi Android yang memungkinkan kendali dan monitoring proses dapat dilakukan secara nirkabel melalui teknologi Bluetooth dari telepon genggam pengguna.
Sumber: Facebook/Adhi S. Soembagijo