Wartakotalive, Jakarta – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengunjungi SMA Regina Pacis Bogor untuk melihat langsung pelaksanaan pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) sekolah tersebut, Kamis, 30 Juli 2020.
Kunjungan Nadiem ini juga sekaligus untuk melihat sejauh mana pembelajaran tatap muka bisa dilakukan di lapangan.
Menteri Nadiem menyempatkan diri menyapa 36 siswa kelas XI MIPA 6, yang sedang belajar dengan Guru Nikolas Wijaya, SPd. melalui fitur Google Meet.
“Halo adik-adik, gimana, sudah bosen di rumah ya, kangen balik ke sekolah?” sapa Nadiem, sebagaimana dikutip dari keterangan pers SMA Regina Pacis Bogor, Jawa Barat.
Menteri yang sudah ditunggu para guru dan siswa sejak pagi, menyampaikan dukungan pada para yang beruntung bertemu secara virtual.
“Sabar ya, insyaalah kita akan kembali lagi ke sekolah, dan semoga pandemi cepat berlalu. Teman-teman bisa segera ketemu lagi di sekolah yang luar biasa cantiknya,” kata Mas Nadiem yang disaksikan Ketua Yayasan Regina Pacis FMM, Kepala SMA C Retno Widayanti dan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto.
Sistem PJJ di SMA Regina Pacis Bogor sudah dipersiapkan dengan matang dan menggandeng beberapa lembaga besar untuk bekerja sama, misalnya perusahaan multinasional Devoteam sebagai konsultan dan Google.
Pembelajaran jarak jauh di SMA ini menggunakan aplikasi Google Suite for Education yang terintegrasi.
Adapun kegiatan PJJ dilakukan dengan menggunakan aplikasi Google Classroom dari hari Senin sampai Jumat dari pukul 7.30 sampai 12.05, dengan alokasi waktu 25 menit per mata pelajaran.
Sedangkan kegiatan tatap muka dilakukan melalui Google Meet maksimal dua kali pertemuan per hari.
Siswa disarankan menggunakan laptop untuk mengurangi kelelahan.
Kedatangan Mendikbud disambut positif oleh murid. Jonathan, Ketua Kelompok Ilmiah Remaja menyampaikan apresiasinya pada perhatian Mendikbud Nadiem.
“Saya merasa begitu gembira dan bangga akan sekolah saya dengan adanya kunjungan pak menteri dalam rangka meninjau kelangsungan PJJ di SMA Regina Pacis Bogor. Saya berharap pemerintah dapat lebih lagi menggerakan semangat meneliti di kalangan pelajar SMP dan SMA,” ujar Jonathan.
Sumber : Wartakota live