“Bagaimana tidak ‘lebay’ mengajar anak-anak TK… karena anak TK A datang ke sekolah rata-rata pada awalnya masih menangis, belum tahu bagaimana berbagi, bagaimana berbaris dengan tertib mengikuti perintah, bagaimana belajar untuk bergantian dalam bermain karena ini juga sebuah nilai” tandas Bu Ninuk, Ibu satu anak yang diberi tugas dalam tim kurikulum TK dengan wajah riang.
Pada prinsipnya, anak-anak harus dibuat riang gembira di sekolah dengan berbagai cara yang harus dicari oleh gurunya. Anak-anak belajar sambil bermain. Mereka belajar keteraturan, ketertiban dari mulai hal-hal paling kecil seperti mengetahui letak toilet, tempat sandal, loker, dll. Sebelum mulai belajar mereka diajak hening beberapa menit, seperti meditasi untuk menyiapkan mereka aktif dalam kegiatan satu hari ini, Kami ikut merasakan seperti anak-anak. Sehingga sering menemukan hal-hal yang menggembirakan anak-anak ketika mengajar, ungkap Bu Wiwin, anggota tim kurikulum yang merasa senang menjadi guru TK.
Setiap orangtua murid yang mempercayakan pendidikan putra/inya di TK Regina Pacis tentu berharap ingin mendapatkan yang terbaik. Satu sisi lain dari pihak sekolah berusaha semaksimal mungkin memberikan pelayanan kepada peserta didik dengan cara terbaik pula. Sekolah berupaya melalui Kepala TK untuk memberikan program yang menarik bagi para peserta didik TK. Maka beberapa upaya proses pendidikan dilakukan. ” kami tim Guru TK ingin agar semua anak TK senang belajar di TK. Setelah selesai TK anak-anak siap memasuki jenjang SD. Siap tidak hanya membaca, menulis, berhitung, tetapi juga secara sosial dan psikologisnya”, demikian disampaikan Kepala TK Regina Pacis Bogor. (MRA)