Sejarah Berdirinya Sekolah Regina Pacis (5) : Pendirian TK, SD, SMP dan SMA

Selanjutnya setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, tepatnya pada tahun 1947, kongregasi suster Ursulin secara resmi memutuskan bahwa bangunan biara yang sudah dibangun di Jalan Raya No. 2, Buitenzorg diserahkan kepada Kongregasi suster FMM. Momen tersebut menandakan secara resmi bahwa domisili suster FMM berpindah dari Jl. Museumweg (Jl. Kantor Batu) ke Jalan Raya No. 2, Buitenzorg. Pada tahun 1948, Sr. M. Goede Herder mendirikan secara resmi mendirikan sekolah TK, SD, SMP dan SKP yang diberi nama Regina Pacis berada di bawah Yayasan Bakti Utama. Nama “Regina Pacis” diambil dari nama sekolah-sekolah dan biara FMM di Belanda.

Pada masa itu TK dipimpin oleh Sr. Consensius, FMM. SD dipimpin oleh Sr. Suwarda dan para suster penerusnya adalah Sr. Soote Naam, Sr. Vincent, FMM,  Sr. Leoni, FMM dan Sr. Emelie, FMM. SMP dipimpin oleh Sr. Golindes, FMM. Khusus SMP Regina Pacis Agustus 1948 sampai Juli 1957 hanya menerima murid putri saja, dan baru pada tahun 1958 mulai membuka untuk peserta murid laki-laki.

Di tahun 1955 didirikanlah SMA oleh Sr. Berenice FMM dan hanya membuka kelas untuk murid perempuan saja dan baru membuka pendaftaran untuk murid laki-laki pada tahun 1962. Nasib berbeda dialami oleh SKP pada tahun 1967, yang pada tahun tersebut, SKP ditutup karena berkurangnya murid-murid dan hanya tersisa TK, SD, SMP, dan SMA saja. Tahun 1970, karena FMM kekurangan tenaga untuk mengurusi panti asuhan, akhirnya panti asuhan ditutup.

Pada tahun 2020 ini Sekolah Regina Pacis Bogor memasuki usia 72
tahun. Beberapa Suster FMM yang memimpin yayasan dan membawahi Sekolah Regina Pacis Bogor adalah : Sr. Johana Bijman FMM, Sr. Chatarina
Maria Vley FMM, Sr. Lidwina Sumarni FMM, Sr. Elizabeth Tjahjana FMM,
Sr. Fransiska Wibowo FMM, Sr. Yosephine Supardinah FMM, Sr. Maria
Margijati FMM, Sr. Hildegard Rahmawati FMM, Sr. E.M. Cecilia Hartati
FMM, Sr Theresia Goru FMM, Sr Sylvia Kartawijaya FMM dan Sr Christina
Sri Murni FMM.