Bangsa Indonesia memiliki ragam budaya yang penuh nilai. Budaya-budaya ini juga yang mendasari berdirinya bangsa kita. Karena itu, kita patut berbangga dengan keberagaman ini. Dan harus dilestarikan terus dan ditanamkan dalam diri anak-anak. Salah satu karya budaya Indonesia adalah batik. Selama dua hari pada November ini, anak-anak kelas III SD Regina Pacis Bogor belajar membatik di sekolah. Kegiatan ini berlangsung pada Rabu-Kamis, 20-21 November 2019. Kelas III B & E pada Rabu, 20 November, kelas III A, C, dan D mendapat giliran membatik pada Kamis, 21 November. Hal ini dilakukan karena keterbasan kapasitas hall SD Regina Pacis.
Kegiatan membatik ini didukung oleh Batik Handayani Geulis, Bogor. Selama dua hari, mereka mendampingi sekaligus menjadi narasumber anak-anak. Batik Handayani Geulis juga menghadirkan Mojang dan Jajaka Kota Bogor. Keduanya menginformasikan tentang berbagai icon dan motif batik Bogor. Beberapa icon batik Bogor seperti kujang, angkot, kijang, bunga teratai, bunga bangkai dan lain- lainnya.
Oiya pembaca Liputan Recis, ternyata ada beberata motif batik yang menjadi kebanggaan kota Bogor. Misalnya kijang pasangan, mega mendung, tilu sauyunan, dan patepung lawung. Ada yang sudah tahu motif-motif ini?
Setelah mengenal tentang batik, anak-anak dilatih membuat batik. Ada beberapa peralatan membatik. Ada kompor, wajan, canting, kain blaco, malam (lilin batik) dan akeong. Diawali dengan membuat atau menggambar motif pada kain. Motif-motif itu dipilih sesuai dengan kesukaan setiap anak. Lalu motif itu dicap dengan lilin agar membekas. Selesai pengecapan dilanjutkan dengan proses pencelupan warna dan perebusan untuk menghilangkan sisa-sisa lilin. Proses membatik dilanjutkan dengan pengeringan dengan menjemur di panas matahari.
Belajar membatik merupakan salah satu kegiatan untuk mengenal budaya bangsa kita yang adi luhung. Dengan demikian anak-anak akan belajar menghargai dan mencintai batik dan budaya bangsa. (Oleh Abel, Daryn, Grace, dan Nafta)
Sumber: Newsletter Edisi 07, Desember 2019